
Ini menjadi tema utama pada pagelaran Haul Ke 3 Sang Pria, Rabu 01 Maret 2023 nanti.
Kalimat ini begitu familiar bagi siapa saja yang bergelut dalam ilmu-ilmu tasawuf. Orang-orang yang konsen pada orientasi pemikiran ini biasa disebut sabagai salikin (pejalan). Selain pada pandangan tersebut, terdapat juga pemikiran sebaliknya, "memandang yang satu ke dalam yang banyak". Hakikatnya, kedua kalimat ini sama-sama memiliki maksud untuk memahami semua hal ujung-ujungnya adalah Tuhan yang Esa.
Pada pandangan pertama, bisa diperumpamakan seperti ini; pohon yang terdiri dari batang, ranting, daun dan lain-lain hakikatnya hanyalah dari satu biji. Demikian pula pada pandangan kedua, bahwa biji akan melahirkan daun, batang, ranting hingga menjadi pohon. Jadi, yang banyak itu adalah satu dan yang satu itu menjadi banyak.
Tuhan yang satu itu menciptakan makhluk yang banyak dan makhluk yang banyak hakikatnya adalah Tuhan yang satu.
Almarhum ayahanda Hb. Muhsin Bilfaqih, semasa hidupnya senantiasa mengimplentasikan hal ini di ruang manapun. Bahkan secara sosiologis ia menjadikan pandangan ini sebagai prinsip hidup. "Engkau, adalah Aku yang lain. Sebaliknya Aku adalah Engkau yang lain. Bila Kita memahami semua manusia dengan segala identitasnya adalah ciptaan Allah, maka tak sepantasnya sikap permusuhan menghiasi hidup Kita. Hakikatnya, Kita semua satu diri, terlahir dari diri yang satu kemudian menjadi banyak dan akan kembali kelak pada diri yang satu itu." Demikian penggalan ceramah beliau.
Prinsip hidup seperti inilah yang membuat Sang Pria tersebut sangat mudah bergaul dengan semua golongan. Tamu yang elit hingga orang biasa ia layani dengan segenap penghormatan. Kristen, Hindu, Budha, Konghucu, Katolik, kelompok penghayat hingga pribadi yang tidak beragama pun selalu mendapat pelayanan prima dari beliau. Sekali lagi, ini karena pandangan melekat yang ia pahami bahwa, setiap manusia hakikatnya satu diri, tidak hanya bersaudara. Membenci orang lain, artinya membenci diri sendiri. Mencintai orang lain, adalah mencintai diri sendiri.
"Dengan demikian, apa alasan Saya memusuhi Kalian?" Pertanyaan retoris beliau kepada Kami saat mendengarkan ceramah.
Kami, anak-anaknya para santrinya mencoba untuk kembali mengaksiomakan prinsip hidup ini. Melalui kegiatan Haul, diharapkan refleksi mengenang sepak terjang beliau akan menjadi penopang agar dilanjutkan tradisi pengetahuan yang pernah beliau teladani.
Bagi Kalian yang terjangkau, mari ikuti kegiatan Haul Sang Pria ke 3. Rabu, 01 Maret 2023 di Halaman Mabes Yayasan Alhikam Cinta Indonesia, Jl. Cendrawasih Linkungan 2 Kel. Malendeng Kec. Paaldua Kota Manado. Santri-santri dari Kalimantan, Jawa dan daerah-daerah lainya mulai berdatangan. Para tokoh juga akan hadir. Semoga semua baik adanya.
Taufik Bilfaqih, Ketua Yayasan
#haulsangpria3 #habibmuhsinbilfaqih #yayasanalhikamcintaindonesia #gusdurianmanado
#haulsangpria3 #habibmuhsinbilfaqih #yayasanalhikamcintaindonesia #gusdurianmanado
Komentar