Malendeng Dan Tokoh Muslim Sulut



Bila Anda berkunjung ke Manado, salah satu nama kelurahan yang cukup familiar bernama Malendeng. Persisnya di Kecamatan Paal Dua. Sebagian orang lebih mengetahui wilayah ini karena adanya rumah tahanan. Terdapat pula Pengadilan Agama yang saat ini berpindah di daerah Kecamatan Mapanget.

Malendeng juga merupakan kelurahan yang dihiasi lembaga pendidikan, mulai dari PAUD hingga Universitas. Sedikitnya ada dua kampus ternama di daerah itu, Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Manado, dan Kampus Politeknik Kesehatan Manado. Tak heran, wilayah ini termasuk padat penduduk yang terlihat dari keberadaan perumahan hingga kos-kosan.
 
Malendeng semakin berkembang pesat sejak jalan Ring Roud beroperasi. Kendaraan dari daerah Minahasa dan Bitung sering menggunakan jalur via kelurahan tersebut untuk melintas ke pusat Kota atau ke Bandara. Akhirnya, sering terjadi kemacetan di jalan-jalan tertentu, apalagi mengingat lebar jalan tidak terlalu memadai.
 
Nama Malendeng sendiri diambil dari sebutan "maralending", sebuah kosa kata yang berasal dari Sangihe. Namun, untuk mereduksi kata "ra" serta terjadi perubahan bentuk dalam pelafalan "i", sehingga menjadi Malendeng. Belum diketahui secara persis, apa faktor penggunaan nama ini. Jelasnya, arti Maralending itu sendiri adalah sejuk. Apakah mungkin, dulu wilayah ini benar-benar sejuk?

Satu hal yang sesungguhnya menjadi kekayaan tersendiri bagi kelurahan Malendeng. Di tengah mayoritas umat Kristiani, ternyata daerah ini memiliki nama-nama besar tokoh Muslim Sulawesi Utara, bahkan dikenal di kota-kota lain. Berikut ini, setidaknya nama-nama figur Muslim, baik yang sudah meninggal dunia maupun masih hidup.
1. Habib Abu Bakar Assegaf. (Alm)
2. Habib Arifin Assegaf. (Alm)
3. KH. Abdurahman Latukau (Alm)
4. KH. Sofyan Lahilote
5. Hi. Anwar Panawar (Alm)
6. Habib Muhsin Bilfaqih (Alm)
7. Dr. dr. Taufiq Pasiak, M. Kes, M.Pdi
8. Delmus Salim, Ph. D
9. KH. Ahmad Rajafi
10. H. Machmud Turuis
11. Prof. Ahmad Paturusi
12. Hi. Abu Bakar Idrus (alm)

Pada catatan berikut, tokoh-tokoh tersebut akan Saya uraikan biografi singkatnya. Poin khusus yang perlu diketahui lebih awal, bahwa nama-nama tokoh Muslim yang Saya sebutkan diatas faktanya adalah pribadi sejuk dalam mendakwahkan ajaran-ajaran keislaman. Apa mungkin karena pengaruh makna sejuk dari Malendeng, dan mereka semua bermukim di kelurahan ini?

Mereka juga berasal dari beragam ormas Islam bahkan Mazhab yang berbeda-beda. Baik NU, Muhammadiyah dan SI serta Ahlusunnah Wal Jamaah dan Syiah. Faktanya mereka benar-benar tokoh umat.

Entahlah, yang jelas, tidak ada catatan sejarah di kelurahan Malendeng, terjadi gesekan konflik antar penduduk gereja dengan masjid, antar Islam dan Kristen. Bersambung...
...
Foto; Saat Perayaan Natal di salah satu Gereja di Malendeng.

Taufik Bilfaqih, Ketua Yayasan

Komentar