Seputarsulawesi.com, Manado- Sekjend Majelis Dzikir Hubbul Wathon, Hery Haryanto Azumi menyempatkan diri berkunjung ke kediaman pendiri Yayasan Al Hikam Cinta Indonesia, Habib Muhsin Bil Faqih di Jln. Cendrawasih, Lingkungan Dua, Kelurahan Malendeng, Kecamatan Pal Dua, Kota Manado, Sabtu 19 Agustu 2017.
Di hadapan mantan anggota Legislatif Kota Tarakan itu, Hery beserta rombongan menyampaikan maksud dan tujuannya. Selain bersilaturrahmi, juga sekaligus meminta masukan dan arahan terkait lembaga Mejelis Dzikir Hubbul Wathon.
Wasekjend PBNU ini menjelaskan bahwa, pendirian majelis dzikir Hubbul Wathan itu berawal dari kegelisahan bersama akan kondisi bangsa, dimana beberapa bulan terakhir, isu tentang politik identitas semakin menguat, dan bisa mengakibatkan perpecahan bangsa.
Selain itu, lanjut Hery, tujuan didirikannya majelis dzikir tersebut sekaligus untuk membentengi akidah Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja) dari pengaruh paham-paham radikal.
"Olehnya itu, kami berharap Habib bersedia memberi masukan dan saran," kata mantan Ketua Umum PB PMII ini.
Sementara itu, Habib Muhsin Bil Faqih mengatakan, kunjungan Sekjend Majelis Dzikir Hubbul Watan bersama rombongan itu membawa berkah baginya, karena kunjungan tersebut terkait urusan umat.
"Saya berharap Majelis Dzikir Hubul Watan ini kedepannya menjadi spirit baru bagi umat," katanya.
Lebih lanjut, cucu Syekh Husain Bin Bachdar ini mengatakan, kecitaan terhadap tanah air bisa ditumbuhkan lewat kegiatan majelis dzikir.
"Cinta tanah air harus terus dibuminkan agar ancaman keretakan bangsa bisa dihindari," katanya.
Habib Muhsin menjelaskan, meski di Sulawesi Utara, hubungan antarumat beragama berjalan kondusif, namun di internal umat Islam sediri terkadang mengalami gesekan, disebabkan karena perbedaan paham atau sakte keagamaan.
"Harusnya kita lebih rajin bediskusi untuk mencari kesepakatan di tegah perbedaan itu, dan disinilah pentingnya kita untuk saling bersilaturrahmi," terangnya.
Penulis: Suaib
Komentar