Sitti
Aminah sang ibu tercinta menyusukan Nabi sempat beberapa hari, kemudian
menyerahkan penyusuannya kepada seorang wanita mujur bernama Tsuwaibah dari
keturunan Aslamy. Inilah wanita yang di merdekakan paman Nabi yakni Abu Lahab
ketika dengan rasa gembiranya mendengar Nabi dilahirkan.
Tsuwaibah
menyusui Nabi bersamaan dengan putranya sendiri Masruh dan juga Abu Salamah,
namun Tsuwaibah menaruh kasih sayang kepada Nabi yang masih menyusui itu dengan
penuh cinta. Tsuwaibah juga termasuk wanita yang memberikan penyusuan kepada
paman Nabi yakni Sayyidina Hamzah yang terpuji dalam membela Islam di kemudian
hari. Dialah pahlawan Uhud dalam pertempuran jihad melawan prilaku tirani.
Kelak
setelah berbilangan tahun, disaat Tsuwaibah meninggal dunia, nabi sendiri yang
menguburkan jasadnya dengan sikap tulus penuh penghormatan.
Selama
hidup Tsuwaibah, demi rasa hormat Nabi kepadanya, sering beliau mendapat
santunan dari Nabi berupa makanan dan pakaian dan tentunya uang. Sepeninggal
Tsuwaibah, giliran penyusuan Nabi diserahkan pada wanita yang lebih muda,
dialah Halimah dari suku Sa'ad, atau lebih dikenal Halimatussa'diah. Tidak
banyak orang yang menyerahkan anaknya untuk di susukan oleh Halimatussadiah,
sebab Halimah dipandang miskin dan tak memiliki harta apapun. Namun ketika
menyusui Nabi, kehidupan keluarga Halimah berubah menjadi orang terpandang dan
memiliki kekayaan.
Sebagaimana
masyarakat Arab yang lain, Halimah dan keluarganyapun memiliki Unta dan Kambing.
Sebelumnya, unta-unta dan kambing-kambing yang dipelihara keluarga Halimah
sangat kurus seolah tak terurus, tetapi semua berubah menjadi gemuk ketika
Halimah menjadi ibu pesusuan Nabi.
Inilah
bagian mu'jizat yang tak kalah pentingnya. Disisi lain para tetangga yang
biasanya mengejek dan memaki-maki Halimah, seketikapun lenyap dan semua meminta
maaf padanya. Itulah bunda Halimah yang mendapat kebahagiaan berupa semakin
bertambahnya harta kekayaan yang menghiasi lembaran sejarah kehidupannya.
Pertumbuhan
Nabi pada masa kecilnya berkembang pesat, sebagai contoh pertumbuhannya sama
ketika anak-anak se-usia Nabi berumur 3 bulan maka itu artinya sama dengan usia
Nabi 3 hari. Alangkah hebatnya Allah merancang semua ini sehingga benar jika
Nabi di juluki "basyarun lakal
basyar".
Contoh
lain adalah Nabi sudah bisa berdiri tegak di usia 3 bulan - Nabi bisa berjalan
di usia 5 bulan dan telah menjadi anak yang tegar kuat di usia 9 bulan dan
berbicara dengan penuh sastra di usia 12 bulan.
Semasa
dalam perawatan bunda Halimah, dua Malaikat telah mendatangi Nabi yang masih
kecil mungil, membelah dada untuk mengeluarkan sepotong daging hitam yang
terdapat di tubuh Nabi. Penggalan hitam adalah simbol nafsu yang menjadi rumah
setiap setan. Itulah sebabnya perlu dihilangkan, kemudian dada nabi diisi dan
dihiasi dengan bejana Islam-Iman-Ihsan yang melahirkan contoh teladan
paripurna.
Ketika
dada Nabi tersucikan yang paripurna itulah, Allah memberi instruksi kepada
Jibril untuk menutupnya kembali dan meneguhkan dengan pohon keteguhan yang
merupakan simbol dari cap dan stempel ke-nabian.
Jika
ditimbang dan dibanding-bandingkan perbedaan Nabi dengan manusia-manusia bagus
pilihan Allah, maka seumpama seribu kali lipat perbandingannya. Pertumbuhan dan
perkembangan pesat yang dialami Nabi, tidaklah hanya pada pertumbuhan fisik
tubuhnya, akan tetapi yang paling menonjol adalah perkembangan pada kejiwaan
dan prilaku yang menghasilkan akhlak terpuji.
Muhsin Bilfagih
Komentar